https://bnn.go.id/
.
Translate
Selasa, 08 Januari 2019
Berprestasi Dan Kekinian Tanpa Narkoba
Meski sudah tahu bahaya
narkoba seperti apa, buktinya masih banyak remaja yang terjerat narkoba.
Menyeramkan dan harus segera dihentikan!
Kalau dulu narkoba digunakan oleh
orang dewasa, sekarang sudah banyak remaja yang ikut-ikutan mencoba.
Berdasarkan hasil survey tahun 2011, jumlah pengguna narkoba mencapai 4,7 juta
jiwa. Dan 22% diantaranya adalah remaja. Bayangkan ada berapa jumlah pengguna
narkoba beberapa tahun mendatang. Serem banget kan?
Yuk, Hindari Narkoba !!
Enggak mau dong masa depan
jadi suram karena narkoba?
Agar enggak terjebak, yuk lakukan langkah-langkah
berikut:
1. Menghargai diri sendiri
Seringnya kita
membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain sehingga kita menjadi minder
dan kurang percaya diri. Setiap orang punya kelebihan dan keunikan
masing-masing. Dengan membanding-bandingkan diri dengan orang lain hanya akan
membuat kita menyia-nyiakan masa remaja. Daripada membuang waktu untuk hal seperti ini.
Lebih baik mengembangkan kelebihan kita dan berprestasi.
2. Berhati-hati memilih
teman
Umumnya, remaja mencoba
meggunakan narkoba karena pengaruh teman. Sehingga, jika berada di lingkungan
yang "kurang
sehat", kemungkinan untuk ikut memakai narkoba jadi semakin besar.
3. Bersikap tegas
Jika melihat tanda-tanda
ada teman yang mengajak menggunakan narkoba, jangan pernah mau terpengaruh.
Teman yang baik tentunya tidak akan memaksa kita melakukan hal negative. Jadi,
enggak ada salahnya untuk menjauhi teman seperti ini.
4. Minta bantuan
Jika enggak sanggup
menyelesaikan masalah, mintalah bantuan kepada orang lain yang lebih mengerti,
seperti guru dan orang tua. Jangan melarikan diri kepada narkoba meski katanya
narkoba bisa membantu menyelesaikan masalah. Itu tidak benar karena narkoba
hanya akan mendatangkan masalah baru.
Dengan memanfaatkan setiap
kesempatan yang dimiliki dengan berprestasi, kita enggak akan tergiur untuk
mencoba narkoba. Dan setelah itu, kita bisa menolong orang lain deh.
Peran Generasi Muda
Seringkali kita mendengar
orasi-orasi yang mengatakan bahwa Indonesia sudah merdeka namun masih dijajah.
Apakah hal itu benar? Tidak sepenuhnya.
Sejarah Indonesia dapat diibaratkan
seperti kehidupan seseorang. Ketika sudah mencapai puncak, apa itu artinya
perjuangan telah selesai? Tidak.
Seseorang masih akan terus berjuang agar bisa
bertahan pada posisi tersebut. Maka dari itu, ada yang disebut dengan
mengisi kemerdekaan. Mengisi kemerdekaan artinya melakukan tindakan-tindakan
yang dimaksudkan untuk mempertahankan Negara dalam kondisi yang baik atau
menjadi lebih baik.
Siapa saja
yang wajib mengisi kemerdekaan?
Apakah hanya generasi muda?
Ataukah mereka yang mempunyai jabatan dan pengaruh besar dalam Negara?
Jawabannya adalah semua warga Negara Indonesia.
Jika dalam hal ini lebih
diutamakan untuk generasi muda, itu karena generasi muda adalah orang-orang
yang masih produktif. Daya ingat, kemampuan fisik maupun kondisi psikis
generasi muda tentunya masih lebih baik dibandingkan dengan orang-orang yang
sudah lebih tua dan memiliki keluarga.
Pemuda tentunya tidak
memiliki terlalu banyak beban pikiran dan juga masih memiliki semangat yang
tinggi untuk melakukan banyak hal dalam hidupnya. Dengan umur yang masih muda,
tentunya jalan untuk generasi muda di masa depan masih panjang.
Jadi, bagaimana cara untuk
mengisi kemerdekaan?
Hal tersebut dapat dimulai dengan melakukan kewajiban
sebagai warga Negara.
Menurut UUD 1945, kewajiban Warga Negara meliputi:
1.
Wajib membayar pajak sebagai kontrak utama antar negara dengan warga
negara dan membela tanah air (pasal 27)
2.
Wajib membela pertahanan dan keamanan negara (pasal 29)
3.
Wajib menghormati hak asasi orang lain dan mematuhi pembatasan yang
tertuang dalam peraturan (pasal 28)
4.
Wajib menjunjung hukum dan pemerintah
5.
Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara
6.
Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang
untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain.
7.
Wajib mengikuti pendidikan dasar
Apakah hal tersebut cukup?
Ya.
Anda tidak perlu memikirkan hal yang terlalu rumit untuk mengisi
kemerdekaan.
Isilah kemerdekaan dengan menjadi produktif atas diri Anda
sendiri.
Contoh :
1.
Jika Anda memiliki kemampuan untuk menulis, secara aktif buatlah
tulisan. Lakukan secara rutin agar Anda menghasilkan tulisan yang bermanfaat
untuk orang lain. Dari situ Anda bisa memberikan pengetahuan baru bagi orang
lain dan turut mencerdaskan anak bangsa dengan cara yang menyenangkan dan
mungkin tidak Anda sadari.
2.
Untuk pelajar, belajarlah dengan sungguh-sungguh agar bisa meraih
prestasi yang baik. Prestasi yang baik bukan hanya pencapaian untuk diri secara
pribadi namun juga mengharumkan nama bangsa.
3.
Mahasiswa aktif melakukan kegiatan sosial. Baik itu kegiatan sukarela
seperti menggalang dana untuk pengungsi dan korban musibah, menjadi pengajar
sukarela untuk anak-anak jalanan maupun panti asuhan.
4.
Jangan hanya menjadi mahasiswa yang pergi kuliah dan pulang ke kosan.
Jika ada waktu luang, carilah kegiatan. Apapun itu asalkan positif dan
menyenangkan. Bergabunglah dengan organisasi yang sesuai dengan minat maupun
kemampuan. Update tentang info-info yang penting baik itu info beasiswa kuliah
di luar negeri, berita kriminalitas, maupun update tentang ilmu-ilmu dan
jurnal-jurnal baru.
5.
Jika memiliki kemampuan seni, asah terus kemampuan tersebut agar bisa
melestarikan budaya Indonesia. Baik itu seni musik, seni tari, lukisan dan
lain-lain. Modern atau tradisional tidak masalah. Yang penting adalah bagaimana
kita terus mengembangkan potensi diri agar menjadi berguna untuk Negara.
6.
Biasakan untuk membaca. Ini memang bukan tulisan untuk membahas
bagaimana cara agar menjadi pelajar yang pandai. Namun, realitasnya banyak
sekali warga Indonesia yang masih tidak mengerti akan hal yang sedang mereka
bicarakan. Jadilah kritis dengan cara terus mencari pengetahuan baru. Pelajari
apapun baik itu sejarah, politik, ekonomi, sosial, budaya. Semakin kita
memahami seperti apa kondisi Negara kita tinggal, maka kita bisa memutuskan hal
apa yang bisa dilakukan untuk Indonesia.
7.
Mulai belajar untuk mengasihi satu sama lain agar tercipta perdamaian
dan kesatuan. Perbedaan dalam pola pikir itu pasti ada, tapi bagaimana kita
menghadapi hal tersebut adalah yang terpenting.
Saat ini, banyak sekali
pemuda Indonesia yang merasa bahwa masalah Negara bukanlah masalah yang perlu
mereka ketahui apalagi pikirkan. Pandangan bahwa masalah Negara adalah urusan
pemimpin adalah pandangan yang salah.
Mengapa
demikian?
Generasi muda yang sekarang
masih berstatus sebagai pelajar, masih kuliah maupun baru mendapatkan gelar
sarjana harus menyadari bahwa 5 atau 10 tahun lagi Negara ada di tangan mereka.
Negara ini adalah milik bersama. Negara ini ada untuk kita jaga bersama. Jika
mulai saat ini generasi muda sudah mempersiapkan diri untuk memikul
tanggungjawab di masa depan, tentunya masa saat itu tiba semua sudah
benar-benar siap untuk melaksanakan tugasnya.
Mulailah dengan hal kecil
yang ringan dan sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya. Mengapa hal
itu juga bisa menjadi cara untuk mengisi kemerdekaan? Karena kita sudah tidak
perlu berperan.
Yang perlu kita lakukan adalah menyayangi Indonesia dengan sepenuh hati.
Merawat, menjaga, dan memajukan Indonesia dengan cara yang kita bisa.
·
Lakukan penghematan energi dan sumber daya alam
·
Kurangi perilaku konsumtif
·
Gunakan produk dalam negeri
·
Aktif dalam menjalankan peran sebagai pengamat pemerintahan
·
Menjaga lingkungan agar tetap bersih
·
Mengikuti program-program pemerintah
·
Taat hukum
·
Taat pada peraturan lalu lintas
·
Tumbuhkan sikap toleransi dan tolong menolong
Pada dasarnya Indonesia
telah memiliki rancangan yang sistematis tentang berbagai hal yang perlu
dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh warga Negara.
Mengisi kemerdekaan
adalah mendukung Negara dengan cara taat pada peraturan yang ada.
Mekanisme Pembentukan Bank Sampah
Mekanisme
Pembentukan Sistem Bank Sampah
Karang Taruna "Rajawali" Unit RW.011 Kalideres
1.
Sosialisasi Awal
Untuk
sosialisasi awal, dilakukan pertemuan yang cakupan masyarakatnya cukup luas dan
berasal dari berbagai wilayah. Disini dimaksudkan adanya perwakilan dari tiap RT.
Dimana nantinya perwakilan ini akan lebih efektif jika mereka yang juga
nantinya membantu dalam mengkoordinasi Program Bank Sampah. Dalam sosialisasi
awal ini dijelaskan tentang Program Bank Sampah serta manfaat yang bisa
didapatkan dengan bergabung dalam Program Bank Sampah. Sosialisasi awal
ini bisa dilakukan dirumah warga atau jika memungkinkan menggunakan ruang serba
guna kelurahan. Sistem dalam sosialisasi awal lebih seperti meeting dan
diharapkan dapat saling memberikan pendapat bukan seperti seminar yang lebih
kepada komunikasi satu arah.
2.
Pelatihan Teknis
Setelah
sosialisasi awal, dilakukan pertemuan dengan skala yang lebih kecil misalnya
pengurus RT atau kepala-kepala keluarga. Pertemuan dengan skala yang lebih
kecil ini disebut, ” Pelatihan Teknis ” karena disini akan membahas hal hal
yang sangat teknis tentang tata cara pembentukan sistem bank sampah. Pelatihan
lebih seperti menghadiri perkuliahan dimana ada satu orang sebagai ahli / guru
yang akan mengajarkan para anggota yang mengikuti pelatihan teknis. Pelatihan
ini bisa dilakukan dirumah warga atau ruangan yang disediakan RW setempat.
Disini juga pihak warga akan mencapai kesepakatan untuk menjalakan sistem bank
sampah serta terbentuknya pula kepengurusan bank sampah, lokasi bank sampah.
Lalu ada gambaran pengepul yang akan membeli sampah, serta penetapan target
pada bulan pertama untuk komitmen menjalankan Program Bank Sampah ini seperti
jumlah nasabah, Omset (rupiah), dan reduksi sampah (kilogram).
3.
Pendampingan Sistem Bank Sampah
Pendampingan
dilakukan oleh fasilitator setempat dengan fasilitator lain diwilayah tersebut.
Disini fasilitator bertugas untuk mendampingi saat bank sampah buka ( penjualan
sampah berlangsung ), untuk memantau apakah program ini sudah berjalan sesuai
standarisasi. Fasilitator dipilih dari salah satu anggota yang dianggap paling
semangat dan mengerti dalam menjalankan program bank sampah. Sehingga
fasilitator dapat mendampingi jalannya program bank sampah dengan baik.
4. Pengembangan Sistem Bank Sampah
Setelah
Program Bank Sampah berjalan, selanjutnya diharapkan bisa dikembangkan ke arah
ekonomis sekaligus memberikan banyak fasilitas khusu bagi nasabah. Pemberian
fasilitas khusus juga ditinjau melalui berbagai aspek seperti jika pembukuan
tertib dan rapih, omset bank sampah cukup dan jika bisa melebihi, tidak
terkendala dengan penjualan sampah (harga dan jadwal pengambilan sampah stabil), serta jika bank sampah sudah berjalan dengan sistem yang kuat. Pengembangan
dapat berupa unit usaha simpan pinjam, unit usaha sembako, memberikan modal
usaha, koperasi bank sampah serta pengembangan Trasion.
5.
Menjalankan Sistem Bank Sampah
Jalannya
sistem bank sampah disepakati jika standarisasi bank sampah sudah disepakati
oleh pengurus dan calon nasabah, pengurus membuat buku administrasi bank sampah
dan menampilkan list harga sampah, serta nasabah wajib memiliki plastik untuk
sarana pemilahan sampah dirumah masing-masing.
6.
Monitoring dan Evaluasi Sistem Bank Sampah
Setelah
sistem berjalan selama satu bulan (pasca pelatihan teknis) dan sudah
melakukan penjualan, maka diadakan monitoring dan evaluasi program. Monitoring
dan evaluasi program diadakan dengan bertemu pengurus dan nasabah. Disana
nantinya akan mencermati apa saja kendala saat sistem bank sampah berjalan (misalnya pembukuan, pengepul, atau pemilahan sampah), mereview harga sampah,
serta pencapaian target
bulan
pertama jumlah nasabah, reduksi sampah dan omset).
MASALAH SAMPAH BUKANLAH PERMASALAHAN
YANG BISA DIBIARKAN BEGITU SAJA. DIPERLUKAN TINDAKAN NYATA DAN KERJASAMA OLEH SETIAP LAPISAN MASYARAKAT DAN
BANK SAMPAH BISA MENJADI SOLUSINYA.
YANG BISA DIBIARKAN BEGITU SAJA. DIPERLUKAN TINDAKAN NYATA DAN KERJASAMA OLEH SETIAP LAPISAN MASYARAKAT DAN
BANK SAMPAH BISA MENJADI SOLUSINYA.
Bank Sampah
Bank Sampah
Salah satu Program unggulan Karang Taruna "Rajawali" unit
RW.011 Kalideres adalah Bank Sampah. Sampah merupakan suatu bahan yang
terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam
yang belum memiliki nilai ekonomis.
Masalah sampah timbul dengan adanya peningkatan timbunan sampah
per hari, namun tak diimbangi dengan dukungan sarana dan prasarana penunjang
yang memenuhi persyaratan teknis, sehingga banyak sampah yang tidak ditangani
dengan maksimal.
Selain sarana dan prasarana, kesadaran masyarakat memegang peranan
penting dalam mengelola sampah. Jika dilihat kondisi saat ini masyarakat belum
banyak mengetahui bagaimana mengelola dan memanfaatkan sampah. Sampah masih
dianggap sebagai barang yang tidak berguna.Demikian juga pola hidup masyarakat
saat ini, sampah jarang sekali dikelola dan digunakan kembali. Masyarakat hanya
melakukan pengumpulan sampah di rumah masing-masing, lalu sampah di ambil oleh
tukang sampah (petugas sampah) sesudah itu tukang sampah membawa sampah
tersebut ke TPS (Tempat Penyimpanan Sementara), dari TPS sampah di angkut oleh
mobil sampah kemudian dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
Sementara, ditempat Pembuangan Akhir (TPA ), timbunan sampah sudah
seperti gunung. Kemana lagi sampah harus dibuang jika TPA sudah tidak
mampu menampung lagi, ditambah aroma tidak sedap kadang tercium dan mencemari
udara dan sudah dapat dipastikan mengganggu kesehatan.
Dari latar belakang diatas perlunya dirancang sistem pengelolaan sampah
yang terintegritas dan memenuhi syarat kesehatan lingkungan. Salah satu bentuk
pengelolaan tersebut adalah melalui Program Bank Sampah. Dan hal inilah yang
menjadi konsentrasi serta program unggulan Karang Taruna "Rajawali"
unit RW.011 Kalideres, dibawah pimpinan Fauzan Tani Firdaus.
Hadirnya Bank Sampah ini, bertujuan:
1. Menumbuhkan kepedulian masyarakat sekitar akan pentingnya pengelolaan
sampah
2. Mengubah pola hidup masyarakat dalam pengelolaan sampah.
3. Menanamkan pemahaman dan mengajak masyarakat bahwa barang bekas masih
bisa digunakan sehingga timbunan sampah berkurang
4. Memecahkan permasalahan sampah yang sampai saat ini belum juga
bisa teratasi dengan baik.
5. Meningkatkan kepedulian masyarakat akan pentingnya hidup bersih dengan
pengelolaan sampah yang baik. Menyadarkan dan mengajak masyarakat agar
memanfaatkan barang bekas yang masih bisa digunakan, sehingga timbunan sampah
berkurang.
6. Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis.
7. Meningkatkan kreatifitas masyarakat dalam mendaur ulang sampah.
8. Penghematan lahan TPA.
9. Menjalankan Program Pemerintah DKI. Jakarta dalam penanganan masalah
sampah.
Mekanisme, sistem dan hal lain terkait Bank Sampah akan dijelaskan
kemudian.
Informasi Terkait :
Perda DKI. Jakarta Tentang Pengelolaan Sampah
Perda DKI. Jakarta No.3 Tahun 2013 Tentang Pengelolaan Sampah
https://pelayanan.jakarta.go.id/download/regulasi/peraturan-daerah-nomor-3-tahun-2013-tentang-pengelolaan-sampah.pdf
https://pelayanan.jakarta.go.id/download/regulasi/peraturan-daerah-nomor-3-tahun-2013-tentang-pengelolaan-sampah.pdf
Langganan:
Postingan (Atom)