Mekanisme
Pembentukan Sistem Bank Sampah
Karang Taruna "Rajawali" Unit RW.011 Kalideres
1.
Sosialisasi Awal
Untuk
sosialisasi awal, dilakukan pertemuan yang cakupan masyarakatnya cukup luas dan
berasal dari berbagai wilayah. Disini dimaksudkan adanya perwakilan dari tiap RT.
Dimana nantinya perwakilan ini akan lebih efektif jika mereka yang juga
nantinya membantu dalam mengkoordinasi Program Bank Sampah. Dalam sosialisasi
awal ini dijelaskan tentang Program Bank Sampah serta manfaat yang bisa
didapatkan dengan bergabung dalam Program Bank Sampah. Sosialisasi awal
ini bisa dilakukan dirumah warga atau jika memungkinkan menggunakan ruang serba
guna kelurahan. Sistem dalam sosialisasi awal lebih seperti meeting dan
diharapkan dapat saling memberikan pendapat bukan seperti seminar yang lebih
kepada komunikasi satu arah.
2.
Pelatihan Teknis
Setelah
sosialisasi awal, dilakukan pertemuan dengan skala yang lebih kecil misalnya
pengurus RT atau kepala-kepala keluarga. Pertemuan dengan skala yang lebih
kecil ini disebut, ” Pelatihan Teknis ” karena disini akan membahas hal hal
yang sangat teknis tentang tata cara pembentukan sistem bank sampah. Pelatihan
lebih seperti menghadiri perkuliahan dimana ada satu orang sebagai ahli / guru
yang akan mengajarkan para anggota yang mengikuti pelatihan teknis. Pelatihan
ini bisa dilakukan dirumah warga atau ruangan yang disediakan RW setempat.
Disini juga pihak warga akan mencapai kesepakatan untuk menjalakan sistem bank
sampah serta terbentuknya pula kepengurusan bank sampah, lokasi bank sampah.
Lalu ada gambaran pengepul yang akan membeli sampah, serta penetapan target
pada bulan pertama untuk komitmen menjalankan Program Bank Sampah ini seperti
jumlah nasabah, Omset (rupiah), dan reduksi sampah (kilogram).
3.
Pendampingan Sistem Bank Sampah
Pendampingan
dilakukan oleh fasilitator setempat dengan fasilitator lain diwilayah tersebut.
Disini fasilitator bertugas untuk mendampingi saat bank sampah buka ( penjualan
sampah berlangsung ), untuk memantau apakah program ini sudah berjalan sesuai
standarisasi. Fasilitator dipilih dari salah satu anggota yang dianggap paling
semangat dan mengerti dalam menjalankan program bank sampah. Sehingga
fasilitator dapat mendampingi jalannya program bank sampah dengan baik.
4. Pengembangan Sistem Bank Sampah
Setelah
Program Bank Sampah berjalan, selanjutnya diharapkan bisa dikembangkan ke arah
ekonomis sekaligus memberikan banyak fasilitas khusu bagi nasabah. Pemberian
fasilitas khusus juga ditinjau melalui berbagai aspek seperti jika pembukuan
tertib dan rapih, omset bank sampah cukup dan jika bisa melebihi, tidak
terkendala dengan penjualan sampah (harga dan jadwal pengambilan sampah stabil), serta jika bank sampah sudah berjalan dengan sistem yang kuat. Pengembangan
dapat berupa unit usaha simpan pinjam, unit usaha sembako, memberikan modal
usaha, koperasi bank sampah serta pengembangan Trasion.
5.
Menjalankan Sistem Bank Sampah
Jalannya
sistem bank sampah disepakati jika standarisasi bank sampah sudah disepakati
oleh pengurus dan calon nasabah, pengurus membuat buku administrasi bank sampah
dan menampilkan list harga sampah, serta nasabah wajib memiliki plastik untuk
sarana pemilahan sampah dirumah masing-masing.
6.
Monitoring dan Evaluasi Sistem Bank Sampah
Setelah
sistem berjalan selama satu bulan (pasca pelatihan teknis) dan sudah
melakukan penjualan, maka diadakan monitoring dan evaluasi program. Monitoring
dan evaluasi program diadakan dengan bertemu pengurus dan nasabah. Disana
nantinya akan mencermati apa saja kendala saat sistem bank sampah berjalan (misalnya pembukuan, pengepul, atau pemilahan sampah), mereview harga sampah,
serta pencapaian target
bulan
pertama jumlah nasabah, reduksi sampah dan omset).
MASALAH SAMPAH BUKANLAH PERMASALAHAN
YANG BISA DIBIARKAN BEGITU SAJA. DIPERLUKAN TINDAKAN NYATA DAN KERJASAMA OLEH SETIAP LAPISAN MASYARAKAT DAN
BANK SAMPAH BISA MENJADI SOLUSINYA.
YANG BISA DIBIARKAN BEGITU SAJA. DIPERLUKAN TINDAKAN NYATA DAN KERJASAMA OLEH SETIAP LAPISAN MASYARAKAT DAN
BANK SAMPAH BISA MENJADI SOLUSINYA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar